hubungan persinas asad dan ldii
Olahraga pencak silat merupakan olahraga yang mengikuti tradisi di setiap perguruan sehingga pelatihan cenderung tradisonal dan belum menggunakan teknologi keolahragaan. Dalam hal ini, Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD juga termasuk bela diri tradisional. Hal ini disampaikan oleh Pengurus Besar (PB) dalam konsolidasinya dengan
Padang(19/02) — Pesilat Persinas ASAD kota Padang, M. Sueh Abuhurairoh meraih medali perunggu dalam Kejuaraan Pencak Silat Satria STIE-SAK Kerinci Cup I 2021. Kejuaraan ini dilaksanakan di Gedung Gelora Kemenangan Alam Sakti Kerinci Sungai Penuh, pada 14-19 Februari 2021. Pelatih kontingen Persinas Asad kota Padang, Muhammad Rofiq mengatakan,
Danpersinas Asad Surabaya yang kita banggakan berhasil membawa pulang dua medali emas, satu perak dan satu perunggu. Eko Hari Santoso selaku ketua Persinas Asad kota Surabaya sangat bangga dengan prestasi persinas asad
KementerianPerdagangan kembali menyelenggarakan pameran dagang berskala internasional terbesar di Indonesia, TEI di ICE BSD City, Jumat (5/8/2022).
SANGATTA– Saat dunia sedang disibukkan dengan pehelatan Asian Games di Jakarta-Palembang, para pendekar Persinas ASAD terus mengasah keterampilan bela Pasanggiri dan Persinas ASAD Kutai Timur, Kontingen Sangatta Utara Raih Juara Umum - LDII KUTAI TIMUR
máy bay bà già u50 việt nam. Composição de uma persiana… Laminas da Persiana Apesar de comummente se chamar persiana de lâminas às venezianas, a realidade é que todas as persianas possuem lâminas, pequenos segmentos encaixados que podem ser recolhidos ou distendidos para bloquear o sol e ou a vista. Há diversos tipos de lâminas em pvc, metálicos, bambu, lona, etc; podem ter ranhuras para luz e/ou ventilação, ou ser completamente estanques. Muitos possuem combinações de materiais como alumínio preenchido com espumas de poliuretano. Este tipo de composição confere resistência e leveza ao produto. Caixa da Persiana Caixa em diferentes materiais, como alumínio ou pvc, que serve para recolher o estore. Uma caixa pode ser considerada adequada quando proporciona isolamento acústico aos ruídos exteriores, evita a entrada de pó, poeiras e insectos, não é permeável à humidade. Além destas características, é importante que seja auto-extinguível não propenso à proliferação de chamas, isolante em particular impedindo a passagem de corrente eléctrica e durável. Eixo da Persiana Como o nome bem indica, trata-se do eixo sobre o qual todas as lâminas enrolam e repousam. É muito importante que este eixo seja bastante resistente e que os pontos de encaixe com a estrutura da caixa sejam também reforçados. Caso isso não aconteça, muitas vezes acaba a comprar outro estore simplesmente porque o eixo do seu rasgou a caixa onde estava aplicado. Outro problema encontrado é quando o fabricante não projecta da melhor forma a caixa onde aplica o eixo p/exe. muitas empresas utilizam peças standard que dão para vários modelos. Quando está mal dimensionado, o eixo ao albergar todas as lâminas do estore, começa a raspar nas paredes da caixa impedindo o seu funcionamento mais correcto. Sistema de subida da Persiana O sistema elevatório é normalmente manual ou eléctrico. A forma como funciona é que é bastante simples. Por norma as lâminas enrolam e desenrolam sobre um eixo, que pode ser puxado ou subido através de fio, fita ou manivela. No caso dos estores eléctricos, encaixado no eixo funciona um motor acoplado que depois faz o trabalho de subir ou descer a persiana. O motor normalmente é um microreductor com algumas características especiais como reduzido tamanho, velocidade de enrolamento e funcionamento silencioso . As persianas eléctricas podem ser automáticos com temporizador e até comando remoto, ou simplesmente com o uso de um switch para ligar ou desligar, subir e descer. fontereparacaoestores
Persinas ASAD menggelar Rapat Kerja Nasional Rakernas pada 10-12 Oktober 2022 di Padepokan Persinas ASAD, Ponpes Minhaajurrosyidiin Jakarta dengan tema “Dengan Prestasi untuk Meningkatkan Karakter Luhur”. Dalam rangkaian acara Rakernas itu juga dilakukan MoU atau kesepakatan kerjasama antara PB Persinas ASAD dengan DPP LDII dan PP Senkom Mitra Polri, untuk pembinaan generasi penerus yang berkelanjutan. “MoU dengan DPP LDII ini artinya untuk bisa menjamin para pesilat memiliki karakter luhur. Kami berharap LDII ikut membina sehingga nantinya memiliki pesilat yang menjunjung tinggi karakter luhur,” ujarnya. Ketua PB Persinas ASAD, Teddy Suratmadji mengatakan bahwa Rakernas ini merupakan perwujudan dari Plan, Do, Action, Control. “Rakernas merupakan suatu kewajiban karena dalam rangkaiannya disusun program setahun kedepan. Rakernas ini merupakan pengejawantahan terhadap Plan Do Action Control PDAC itu. Atau dalam bahasa Persinas ASAD adalah rencana, acara, kerja, kontrol,” ucap Teddy. Hal senada disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso, bahwa MoU ini sejalan dengan delapan bidang pengabdian LDII yang digaungkan LDII terkait pembangunan sumberdaya manusia SDM. “MoU tadi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi DPP LDII, karena dari delapan program bidang pengabdian, yang empat itu adalah pembangunan SDM yang profesional religius, SDM berkarakter yang kita siapkan untuk bonus demografi nanti sekaligus menyongsong Indonesia sejahtera, Indonesia emas tahun 2045,” ucap Chriswanto. Chriswanto menyebutkan bahwa untuk pembangunan karakter tidak cukup hanya dengan membuat teori di kelas namun harus implementatif yang dilaksanakan di lapangan sehingga perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan pembinaan SDM. “Persinas ASAD merupakan hal terpenting, karena pembinaan karakter itu bisa dilakukan implementasinya melalui bela diri pencak silat yang dibina oleh Persinas ASAD ini,” ucapnya. Selain itu Persinas ASAD juga bekerja sama dengan Senkom Mitra Polri dalam hal kedisiplinan. “Tujuannya agar pendekar selain menguasai ilmu silat juga mengerti mengenai kedisiplinan,” kata Teddy menambahkan. Rakernas Persinas ASAD itu juga dihadiri oleh Ketua Umum PP Senkom Mitra Polri Katno Hadi, Ketua Harian PB Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI Benny G. Sumargono, Ketua Ponpes Minhaajurrosyidiin Akbar, anggota sepuluh Perguruan Historis, lima anggota Perguruan Besar IPSI Pusat, serta peserta yang mengikuti Rakernas di 300 titik online.
Hubungan Antara LDII, SENKOM dan Persinas ASAD - Sebelum lebih jauh, berikut ini sekilas tentang sejarah Ormas LDII. LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah organisasi masyarakat yang didirikan pada tahun 1957 di Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Tujuan utama dari LDII adalah untuk menyebarkan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah, serta mendorong umat Islam untuk mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan menekankan pentingnya mempelajari Islam secara mendalam dan menyeluruh, serta mengajarkan metode dakwah yang efektif dan tepat sasaran. LDII juga mempromosikan keterampilan sosial dan kegiatan yang berguna untuk membangun komunitas, seperti pertanian, peternakan, dan industri memiliki beberapa program dan kegiatan, termasuk pengajian, kajian kitab, ceramah, dan pelatihan keahlian. LDII juga memiliki lembaga pendidikan, seperti Taman Pendidikan Al-Quran TPA dan Madrasah dipimpin oleh seorang ketua umum yang dipilih oleh Majelis Syuro, yang merupakan badan pemerintahan tertinggi organisasi. LDII memiliki struktur organisasi yang kompleks, dengan kepengurusan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dan sering dianggap kontroversial oleh sebagian orang, terutama karena dianggap memiliki doktrin dan praktik yang eksklusif. LDII juga telah dituduh terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat, seperti kegiatan pemurtadan paksa dan intoleransi terhadap kelompok agama LDII sendiri menolak tuduhan-tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa organisasi ini bertujuan untuk membangun kebersamaan antarumat beragama dan tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan masyarakat. Sebagai organisasi masyarakat, LDII juga terdaftar secara resmi di Kementerian Dalam Negeri LDII kondusif dengan Ormas Islam LainnyaSebagai organisasi Islam, LDII telah melakukan berbagai kegiatan yang menunjukkan kondusifitas dan kerja sama dengan organisasi Islam lainnya. Beberapa bukti LDII kondusif dengan ormas Islam lainnya adalah sebagai berikutKerja sama dengan MUI dan NU - LDII memiliki hubungan yang baik dengan Majelis Ulama Indonesia MUI dan Nahdlatul Ulama NU, dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. LDII sering bekerja sama dengan MUI dan NU dalam mengadakan kegiatan keagamaan, seperti kajian kitab dan diskusi sama dalam program sosial - LDII juga sering melakukan kerja sama dengan organisasi Islam lainnya dalam program sosial. Sebagai contoh, LDII pernah bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama untuk membantu korban bencana di Aceh pada tahun perbedaan pendapat - LDII memiliki pandangan yang inklusif dan menghargai perbedaan pendapat dalam masalah keagamaan. LDII juga terbuka untuk berdialog dengan organisasi Islam lainnya untuk saling belajar dan memperdalam pemahaman dalam forum keagamaan - LDII aktif berpartisipasi dalam forum-forum keagamaan di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menunjukkan komitmen LDII untuk berkontribusi dalam pembangunan umat Islam dan menjaga perdamaian antarumat ditarik kesimpulan, LDII telah menunjukkan kondusifitas dan kerja sama dengan organisasi Islam lainnya dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. LDII menghargai perbedaan pendapat dalam masalah keagamaan dan terbuka untuk berdialog dengan organisasi Islam lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa LDII berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan membangun kerja sama antarumat SENKOM Sentra Komunikasi dan Persinas ASAD Persaudaraan Silat Nasional Aliran Setia Hati Terate adalah tiga organisasi yang berbeda namun memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara LDII, SENKOM, dan Persinas ASADLDII dan SENKOM - LDII memiliki hubungan erat dengan SENKOM, sebuah organisasi komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara organisasi Islam di Indonesia. LDII adalah salah satu anggota dari SENKOM dan aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh SENKOM, seperti pertemuan nasional dan internasional, diskusi, seminar, dan dan Persinas ASAD - SENKOM juga memiliki hubungan yang erat dengan Persinas ASAD, sebuah organisasi seni bela diri Indonesia yang berbasis di Jawa Timur. SENKOM mendukung dan memfasilitasi kegiatan Persinas ASAD, seperti kejuaraan seni bela diri dan pelatihan untuk dan Persinas ASAD - LDII juga memiliki hubungan dengan Persinas ASAD. Beberapa anggota Persinas ASAD merupakan anggota LDII, dan kedua organisasi tersebut memiliki kesamaan dalam ajaran agama dan nilai-nilai keagamaan yang dianut. Persinas ASAD juga sering diundang oleh LDII untuk memberikan pelatihan seni bela diri dan pendidikan karakter kepada anggota kesimpulannya, LDII, SENKOM, dan Persinas ASAD memiliki hubungan yang erat satu sama lain. LDII dan SENKOM memiliki hubungan yang erat melalui keanggotaan, sementara SENKOM dan Persinas ASAD memiliki hubungan melalui dukungan dan fasilitasi. LDII juga memiliki hubungan dengan Persinas ASAD melalui kesamaan nilai-nilai keagamaan dan sering berkolaborasi dalam kegiatan pelatihan dan Hubungan Antara LDII, SENKOM dan Persinas ASAD Reviewed by admin on Maret 25, 2023 Rating 5
Jakarta 11/10. DPP LDII dan PB Persinas ASAD menandatangani nota kesepahaman MoU bidang mental spiritual pesilat, pada pelaksanaan Rapat Kerja Nasional Rakernas Persinas Asad 2022, di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta, pada Selasa 11/10. Perhelatan tersebut merupakan rangkaian Rakernas perguruan pencak silat tersebut, pada 10-12 Oktober 2022. Pasca penandatangan MoU, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengungkapkan nota kesepahaman antara LDII dengan PB Persinas ASAD menjadi realisasi pembangunan karakter profesional religius yang menjadi program prioritas LDII, “MoU ini bagi kami di DPP LDII adalah sesuatu yang sangat penting, karena LDII memiliki delapan program prioritas. Empat dari delapan bidang tersebut adalah pembangunan SDM profesional religius,” ujarnya. Bagi LDII, silat bukan hanya sekedar olahraga atau bela diri, tetapi juga dapat menjadi wadah pembinaan karakter bangsa, “Kami melakukan kerja sama dengan banyak pihak untuk membangun karakter generasi muda. Dan kami melihat dengan Persinas ASAD merupakan salah satu yang paling penting, karena pembinaan karakter bisa dilakukan melalui bela diri pencak silat sebagaimana yang dilakukan Persinas ASAD ini,” ujarnya. KH Chriswanto menjelaskan, pembangunan karakter SDM profesional religius membutuhkan proses yang panjang, dan saling berkesinambungan sehingga membentuk karakter nilai-nilai positif, “Kami menyadari bahwa pembangunan karakter itu tidak cukup hanya teori di kelas. Tentu banyak hal-hal yang bersifat praktis yang terjadi di lapangan,” jelasnya. Ia menyoroti tawuran antarsuporter yang terjadi di berbagai arena olahraga, bahkan wasit pun bisa dipukul oleh atlet. Menurutnya, pembinaan karakter tidak hanya berkaitan dengan salah-benar. Tetapi bagaimana menanamkan sikap saling menerima, “Ketika kalah, meskipun sulit untuk menerima adalah kewajaran. Di sinilah sifat sportivitas dibangun. Kita perlu tanamkan pula pada generasi muda agar berkarakter ksatria, tetap sopan, punya unggah-ungguh, punya semangat juang, rela berkorban dan tidak mudah patah semangat ,” ujarnya. Terkait kerja sama dengan PB Persinas ASAD, pihaknya akan menginstruksikan kepada pimpinan LDII di tingkat provinsi dan kabupaten, untuk menindaklanjuti Mou tersebut, dalam rangka membentuk karakter anak bangsa, “Saya berharap bahwa kerja sama ini tidak berhenti di pusat tetapi sampai ke daerah, sehingga ada atlet Persinas ASAD dari warga LDII yang bisa menjadi memiliki prestasi dan sekaligus memiliki akhlak yang mulia,” pesannya. Senada dengan KH Chriswanto, Ketua Umum PB Persinas ASAD, Brigjen TNI Purn Agus Susarso mengungkapkan pembinaan karakter PB Persinas ASAD selaras dengan program LDII, ”Pemikiran kami mewujudkan karakter pesilat yang berbudi luhur ternyata inline dengan program pembangunan karakter LDII. Kami melakukan pendampingan, pengarahan, bahkan pengajian untuk membina spiritual,” ujarnya. Ia mengungkapkan LDII dan PB Persinas ASAD memiliki visi yang sama dalam pembangunan karakter. Ia menilai kerja sama dengan LDII dapat memperkuat pendidikan karakter bagi pesilat ASAD, “Penandatangan MoU ini dimaksudkan untuk memperkuat pembinaan karakter para pesilat Persinas ASAD, untuk bisa menjamin atlet agar memiliki karakter budi pekerti yang luhur,” kata Agus. Sementara itu, Ketua PB Persinas ASAD, Teddy Suratmadji mengatakan, salah satu penerapan MoU adalah para atlet Persinas ASAD selalu ditekankan untuk menjunjung tinggi sprotivitas dalam bertanding, “Ketika atlet Persinas ASAD menang, tentu harus bersyukur kepada Allah, tetapi kalau kalah, tentu harus menerima kekalahan, karena kekalahan adalah kemenangan yang tertunda,” ujarnya. Untuk itu ia berharap, LDII dapat menjadi mitra strategis PB Persinas ASAD untuk membina mental dan spiritual para pesilatnya, “Kami mohon kepada Ketua Umum DPP LDII untuk membina para atlet kami, agar menjadi atlet yang menjunjung tinggi karakter luhur, akhlakul karimah, sehingga tidak ada atlet Persinas ASAD yang ketika kalah malah protes dan tidak mau menerima,” ujarnya. Menanggapi MoU tersebut, Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia PB IPSI, Benny G Sumarsono mengungkapkan, dalam belajar pencak silat perlu ditekankan mengenai tujuan utamanya, yakni untuk bela diri, bukan menjadikannya sebagai ajang jago-jagoan, “Pendekar tanpa budi pekerti akan menjadi pendekar abal-abal, bahkan menjadi preman-preman,” tekannya. Ia mengapresiasi nota kesepahaman PB Persinas ASAD dengan DPP LDII sebagai upaya menanamkan karakter budi luhur para pesilat Persinas ASAD, “Seorang pendekar itu harus memiliki karakter yang luhur, kita perlu pendekar bukan hanya jago dalam silat. Alhamdulillah ada LDII yang bekerja sama dengan PB Persinas ASAD untuk membina pesilat,” pungkasnya. Fitri/LINES
DPP LDII dan Pengurus Besar Persinas ASAD menandatangani nota kesepahaman MoU bidang mental spiritual pesilat. Penandatanganan dilakukan saat Rapat Kerja Nasional Rakernas Persinas Asad 2022, di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta, Selasa 11/10. Acara tersebut merupakan rangkaian dari Rapat Kerja Nasional Rakernas Persinas ASAD pada 10-12 Oktober 2022. Usai penandatangan MoU, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengungkapkan nota kesepahaman antara LDII dengan PB Persinas ASAD merupakan realisasi pembangunan karakter profesional religius yang menjadi program prioritas LDII, “MoU ini bagi kami di DPP LDII adalah sesuatu yang sangat penting, karena LDII memiliki delapan program prioritas. Empat dari delapan bidang tersebut adalah pembangunan SDM profesional religius,” ujarnya. Silat bagi LDII, bukan sekadar olahraga atau bela diri, tetapi juga dapat menjadi wadah pembinaan karakter bangsa, “Kami melakukan kerja sama dengan banyak pihak untuk membangun karakter generasi muda. Dan kami melihat dengan Persinas ASAD merupakan salah satu yang paling penting, karena pembinaan karakter bisa dilakukan melalui bela diri pencak silat sebagaimana yang dilakukan Persinas ASAD ini,” ujarnya. KH Chriswanto menjelaskan, pembangunan karakter SDM profesional religius membutuhkan proses yang panjang dan saling berkesinambungan sehingga membentuk karakter nilai-nilai positif, “Kami menyadari bahwa pembangunan karakter itu tidak cukup hanya teori di kelas. Tentu banyak hal-hal yang bersifat praktis yang terjadi di lapangan,” jelasnya. Ia menyoroti tawuran antarsuporter yang terjadi di berbagai arena olahraga, bahkan wasit pun bisa dipukul oleh atlet. Menurutnya, pembinaan karakter tidak hanya berkaitan dengan salah-benar. Tetapi bagaimana menanamkan sikap saling menerima, “Ketika kalah, meskipun sulit untuk menerima adalah kewajaran. Di sinilah sifat sportivitas dibangun. Kita perlu tanamkan pula pada generasi muda agar berkarakter ksatria, tetap sopan, punya unggah-ungguh, punya semangat juang, rela berkorban dan tidak mudah patah semangat ,” ujarnya. Terkait kerja sama dengan PB Persinas ASAD, pihaknya akan menginstruksikan kepada pimpinan LDII di tingkat provinsi dan kabupaten, untuk menindaklanjuti Mou tersebut, dalam rangka membentuk karakter anak bangsa, “Saya berharap bahwa kerja sama ini tidak berhenti di pusat tetapi sampai ke daerah, sehingga ada atlet Persinas ASAD dari warga LDII yang bisa menjadi memiliki prestasi dan sekaligus memiliki akhlak yang mulia,” pesannya. Senada dengan KH Chriswanto, Ketua Umum PB Persinas ASAD, Brigjen TNI Purn Agus Susarso mengungkapkan pembinaan karakter PB Persinas ASAD selaras dengan program LDII, ”Pemikiran kami mewujudkan karakter pesilat yang berbudi luhur ternyata inline dengan program pembangunan karakter LDII. Kami melakukan pendampingan, pengarahan, bahkan pengajian untuk membina spiritual,” ujarnya. Ia mengungkapkan LDII dan PB Persinas ASAD memiliki visi yang sama dalam pembangunan karakter. Ia menilai kerja sama dengan LDII dapat memperkuat pendidikan karakter bagi pesilat ASAD, “Penandatangan MoU ini dimaksudkan untuk memperkuat pembinaan karakter para pesilat Persinas ASAD, untuk bisa menjamin atlet agar memiliki karakter budi pekerti yang luhur,” kata Agus. Sementara itu, Ketua PB Persinas ASAD, Teddy Suratmadji mengatakan, salah satu penerapan MoU adalah para atlet Persinas ASAD selalu ditekankan untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam bertanding, “Ketika atlet Persinas ASAD menang, tentu harus bersyukur kepada Allah, tetapi kalau kalah, tentu harus menerima kekalahan, karena kekalahan adalah kemenangan yang tertunda,” ujarnya. Untuk itu ia berharap, LDII dapat menjadi mitra strategis PB Persinas ASAD untuk membina mental dan spiritual para pesilatnya, “Kami mohon kepada Ketua Umum DPP LDII untuk membina para atlet kami, agar menjadi atlet yang menjunjung tinggi karakter luhur, akhlakul karimah, sehingga tidak ada atlet Persinas ASAD yang ketika kalah malah protes dan tidak mau menerima,” ujarnya. Menanggapi MoU tersebut, Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia PB IPSI, Benny G Sumarsono mengungkapkan, dalam belajar pencak silat perlu ditekankan mengenai tujuan utamanya, yakni untuk bela diri, bukan menjadikannya sebagai ajang jago-jagoan, “Pendekar tanpa budi pekerti akan menjadi pendekar abal-abal, bahkan menjadi preman-preman,” tekannya. Ia mengapresiasi nota kesepahaman PB Persinas ASAD dengan DPP LDII sebagai upaya menanamkan karakter budi luhur para pesilat Persinas ASAD, “Seorang pendekar itu harus memiliki karakter yang luhur, kita perlu pendekar bukan hanya jago dalam silat. Alhamdulillah ada LDII yang bekerja sama dengan PB Persinas ASAD untuk membina pesilat,” pungkasnya.
hubungan persinas asad dan ldii